This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Dekan Fakultas Teologi UKIT, Pdt. Dr. Karolina A. Kapahang-Kaunang

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Minggu, 23 Agustus 2009

Prof. Dr. Karel Steenbrink: ”Monokultur Bukan Realitas”

Guru Besar dari Fakultas Teologi Utrecht University Belanda, Prof Dr. Karel Steenbrink, Senin, 24 Agustus 2009 memberi kuliah umum kepada seluruh civitas akademika Fakultas Teologi UKIT. Prof. Steenbrink memaparkan tentang perkembangan realitas kemajemukan agama di Belanda selang tahun 1991 sampai 2009.

“Ada observasi sederhana, bahwa di Belanda, Kristen mengalami kemunduran, sementara Islam mengalami kemajuan. Tapi, bila dicermati, sebenarnya ada perkembangan sebaliknya,” ujar Prof. Karel di hadapan peserta kuliah umum yang terdiri dari mahasiswa, dosen, staff Fakultas Teologi dan mahasiswa Pasca Sarjana Teologi Teologi UKIT.

Prof. Steenbrink yang tahun 1970 mengadakan penelitian untuk disertasi tentang Islam di Indonesia itu mengatakan, awal tahun 1960-an Islam di Belanda masih nol persen. Namun sejak akhir tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an, perlahan-lahan Islam mulai masuk ke Belanda. “Ada tiga kelompok imigran yang masuk waktu itu. Pertama, kelompok bekas koloni Belanda, misalanya Suriname. Kedua, kaum buruh yang datang mencari kerja di Belanda, misalnya dari Maroko. Ketiga, imigran dari negara-negara Islam yang dalam keadaan perang untuk mencari suaka politik ke Belanda, misalnya dari Iran dan Irak,” ujar guru besar yang pernah mengajar di Institut Agama Islam Negeri Jakarta ini.

Pernah di Belanda, cerita Prof. Steenbrink, yaitu di tahun 1960, dilaksanakan pilarisasi, atau pengelompokan berdasarkan agama atau ideologi. Ada yang dikelompokkan sebagai agama Protestan, Katolik, Sosialis, maupun liberal.

Namun, sekarang pluralitas telah menjadi kenyataan di Belanda. “Sekarang ini, jumlah umat Muslim di Belanda sudah berkisar 6%. Sementara bangunan mesjid berjumlah 22 buah dengan beragam bentuk arsitekturnya yang khas timur tengah,” ujar dosen senior yang penganut agama katolik taat ini.
Dalam konteks Indonesia, Prof. Steenbrink mengatakan, bahwa gerakan Darul Islam, Permesta, RMS, Papua Merdeka, Laskar Jihad, dan lain-lain memberi pelajaran bahwa jangan ada budaya dominan, tetapi pluralisme yang diwujudkan secara jujur.


“Di semua agama dan budaya terdapat kelompok terbuka maupun tertutup. Tapi, monolkultur itu bukan realitas. Budaya terus mengalami perkembangan,” tandas Prof. Steenbrink.

Hadir dalam kuliah umum tersebut Rektor UKIT Pdt. Dr. R.A.D. Siwu, MA, PhD, dan Dekan Fakultas Teologi UKIT Pdt. K.A. Kapahang-Kaunang, MTh.

Rabu, 12 Agustus 2009

Fakultas Teologi UKIT mulai Her-registrasi

Fakultas Teologi UKIT YPTK GMIM selang akhir Juni sampai awal Agustus ini telah menyelesaikan tiga kegiatan pembelajaran, yaitu Program Pengenalan Lapangan (PPL) di Sorong, Biak, Luwuk, Siau, Tahuna, Minahasa dan Jakarta; Intensif English Course (EIC), Kuliah Intensif Akta Mengajar.

Sedangkan dua kegiatan masih sedang berjalan yaitu Kuliah Intensif Semester Antara dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) program UKIT. Kini, mulai 10 Agustus 2008 kegiatan her-registrasi bagi mahasiswa lama sekaligus registrasi bagi calon mahasiswa baru.

Tiga kegiatan terakhir ini akan dirampungkan sampai akhir Agustus ini. Juga disela-sela kegiatan KKN ada dua orang mahasiswa yaitu Heydi Tuerah dan Melki Mamahit diikut-sertakan sebagai Peneliti (bersama-sama dengan mahasiswa STAIN Manado) tentang Indeks Keberagamaan di Sulawesi Utara dalam program Balitbang Departemen Agama RI Jakarta. Dalam bulan Juli ini, Dekan Pdt.Augustien Kapahang-Kaunang mengikuti ATESEA General Assembly atau Rapat Umum Asosiasi Sekolah-Sekolah Teologi di Asia Tenggara bertempat di Sekolah Alkitab Asia Tenggara (SAAT) di Malang.

Pada 10-15 Juli lalu, Denni H.R.Pinontoan, dosen Fakultas Teologi mengikuti Studi Institut “Dialog Kreatif Kristen-Islam” bidang studi Agama-Agama bertempat di Intitut Pendidikan Theologia (IPTh) Balewiyata Malang dalam program Perhimpunan Sekolah-Sekolah Teologi di Indonesia (PERSETIA)

“Kami bersyukur kepada Tuhan, Kepala Gereja yang memperkenankan kami untuk terus melaksanakan tugas di kampus dan memampukan kami boleh menyelesaikan dan sedang melaksanakan kegiatan-kegiatan serta turut serta aktif dalam program bertaraf nasional bahkan internasional tersebut di atas”, demikian diungkapkan oleh Dekan Fakultas |Teologi UKIT, Pdt. Augustien Kapahang-Kaunang, M.Th yang sekarang sedang berada di Jakarta mengikuti rapat pengurus PERSETIA.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More