Berdasarkan surat elektronik tertanggal 5 Juli 2009 dari Dean of The South East Asia Graduate School of Theology Eastern Indonesia Area (SEAGST-EIA), Pdt.Dr.Zakaria J.Ngelow kepada para penguji dan officers termasuk Dekan Fakultas Teologi UKIT menyatakan bahwa Pdt. Liesje Agustien Sumampouw,Th.M telah lulus dengan gelar Doctor of Theology (D.Theol), setelah yang bersangkutan mengikuti Ujian Tertutup pada tanggal 20 Maret 2009 bertempat di Asrama Fakultas Teologi UKDW Yogyakarta.
Hal ini menjadi nilai tambah bagi Fakultas Teologi UKIT sebagai ‘participating school’ di mana yang bersangkutan tercatat sebagai mahasiswa SEAGST. Dalam hampir empat tahun ini, FTeol UKIT dapat menjadi penyelenggara program ini dan menghasilkan dua orang Doctor of Theology yaitu pertama, Pdt.Lientje Pangaila-Kaunang pada tahun 2006 dan kedua Pdt. Liesje pada tahun 2009. Dalam tahun ini, tercatat 2 orang program S2 telah menyelesaikan studinya yaitu Gembala Fetrisia Aling (KGPM) dan Pdt. Siane Onthoni dari Halmahera. Segera menyusul Pdt. Juanita Takasenseran (GPIG) yang sedang dalam proses perbaikan.
Sedangkan yang sedang kuliah tutorial ada 4 orang dengan konsentrasi utama Perjanjian Baru. Terhitung sejak Juli 2009 ini, SEAGST Indonesia Bagian Timur disatukan kembali dengan SEAGST Indonesia Bagian Barat seperti pada awalnya SEAGST di Indonesia. Sambil menunggu surat resmi dari Senat SEAGST yang sekarang berkedudukan di Filipina, maka segala urusan akademik berada di tangan Pdt.Prof.Dr.Emanuel Gerit Singgih di Fakultas Teologi UKDW Yogyakarta, dan segala urusan administrasi kemahasiswaan langsung di sekolah penyelenggara atau juga disebut ‘host school’.
“Kami bersyukur kepada Tuhan, sebab meskipun banyak pergumulan, tantangan dan perjuangan selama hampir empat tahun ini, kami boleh melaksanakan penugasan SEAGST ini dengan baik dan lancar”, demikian dikatakan oleh Pdt.Augustien Kapahang-Kaunang,M.Th selaku Dekan Fakultas Teologi UKIT yang adalah alumni pertama SEAGST di Tomohon dalam program Master of Theology tahun 1989.
Hal ini menjadi nilai tambah bagi Fakultas Teologi UKIT sebagai ‘participating school’ di mana yang bersangkutan tercatat sebagai mahasiswa SEAGST. Dalam hampir empat tahun ini, FTeol UKIT dapat menjadi penyelenggara program ini dan menghasilkan dua orang Doctor of Theology yaitu pertama, Pdt.Lientje Pangaila-Kaunang pada tahun 2006 dan kedua Pdt. Liesje pada tahun 2009. Dalam tahun ini, tercatat 2 orang program S2 telah menyelesaikan studinya yaitu Gembala Fetrisia Aling (KGPM) dan Pdt. Siane Onthoni dari Halmahera. Segera menyusul Pdt. Juanita Takasenseran (GPIG) yang sedang dalam proses perbaikan.
Sedangkan yang sedang kuliah tutorial ada 4 orang dengan konsentrasi utama Perjanjian Baru. Terhitung sejak Juli 2009 ini, SEAGST Indonesia Bagian Timur disatukan kembali dengan SEAGST Indonesia Bagian Barat seperti pada awalnya SEAGST di Indonesia. Sambil menunggu surat resmi dari Senat SEAGST yang sekarang berkedudukan di Filipina, maka segala urusan akademik berada di tangan Pdt.Prof.Dr.Emanuel Gerit Singgih di Fakultas Teologi UKDW Yogyakarta, dan segala urusan administrasi kemahasiswaan langsung di sekolah penyelenggara atau juga disebut ‘host school’.
“Kami bersyukur kepada Tuhan, sebab meskipun banyak pergumulan, tantangan dan perjuangan selama hampir empat tahun ini, kami boleh melaksanakan penugasan SEAGST ini dengan baik dan lancar”, demikian dikatakan oleh Pdt.Augustien Kapahang-Kaunang,M.Th selaku Dekan Fakultas Teologi UKIT yang adalah alumni pertama SEAGST di Tomohon dalam program Master of Theology tahun 1989.